CARA TUNE UP (SERVICE) SEPEDA MOTOR YANG BAIK

kursusmengemudimajalengka

Pengertian :

Setiap sepeda motor yang dioperasikan, pada akhirnya akan mengalami

suatu keadaan dimana bagian-bagian dari sepeda motor tersebut

(mesin, transmisi, rangka, dsb) menikmati kelelahandan keausan

sehingga mengurangi kinerjanya, diantaranya : tenaga mesin menurun,

akselerasi lambat, bahan bakar boros, dan dapat jadi kerusakan

berlanjut/merembet terhadap kerusakan komponen yanglainnya.

Apabila kondisi tersebut tidak ditanggulangi melalui perawatan rutin

kendaraan, maka kondisi tersebut akan meningkat ke arah kerusakan

komponen yang bertambah parah dan membutuhkan fulus yang cukup

besar untuk mengembalikan sepeda motor pada kondisisemula.

Tune upadalahpekerjaan perawatan teratur pada sepeda motor,

dimana kegiatan ini merangkum :

1) Memeriksa bagian-bagian sepeda motor untuk meyakinkan bagian

tersebut masih berfungsi sebagaimana mestinya.

2) Membersihkan bagian yang kotor agar kotoran yang ada tidak

merusak sistem.

3) Menyetel bagian yang berubah supaya cocok dengan spesifikasinya.

4) Memperbaiki/mengganti komponen yang rusak/aus.



Diharapkan dengan dilakukannya tune uprutin dengan baik, maka

akan diperoleh :

1) Usia komponen/kendaraan lebih lama

2) Konsumsi bahan bakar lebih ekonomis

3) Tenaga mesin optimal

4) Kadar polusi/emisi gas buang kendaraan lebih rendah.



Prosedur Tune UpSepeda Motor

Uraian rangkaian kegiatan yang dilakukan setiap melaksanakan tune up

sepeda motor merupakan sebagai berikut :

1) Bagian Mesin

a) Memeriksa dan mengolah oli pelumas mesin

b) Membersihkan saringan udara

c) Membersihkan saringan bahan bakar

d) Memeriksa dan menyetel busi

e) Membersihkan karburator

f) Menyetel katup

g) Menyetel campuran bahan bakar/putaran mesin

h) Menyetel kebebasan kopling

2) Bagian Kelistrikan

a) Memeriksa dan merawat baterai

b) Memeriksa fungsi kelistrikan (bel, lampu tanda belok, lampu

kepala, lampu rem, lampu indikator)

3) Bagian Chasis

a) Memeriksa dan menyetel gerak bebas rem

b) Memeriksa, merawat dan menyetel gerak bebas rantai roda

c) Memeriksa kekocakan poros kemudi

d) Memeriksa kondisi ban dan menyetel tekanan angin ban

e) Memeriksa dan mengencangkan baut-baut pengikat (baut

rangka, baut pengikat mesin, tuas starter, tuas transmisi, dsb)



Uraian Pelaksanaan Tune UpSepeda Motor

1) Bagian Mesin

a) Memeriksa dan mengolah oli pelumas mesin

Pemeriksaan jumlah oli pelumas mesin melalui stickoli,

jumlah/tinggi permukaan oli harus berada di antara tanda batas

atas dan batas bawah pada stickoli.

Gambar 1. Memeriksa Pelumas Mesin

Oli pelumas harus diganti apabila :

(1) Kekentalan/viskositas rendah/encer

(2) Jumlah oli kurang

(3) Warna oli berubah drastis/jarak tempuh sudah terpenuhi.

Oli pelumas mesin sepeda motor mempunyai SAE 20W/50

dengan API SE/SF. Jumlah oli 0,8 – 1,5 ltr, tergantung spesifikasi

motornya. Saat menggarap pembongkaran ataupun turunmesin,

jumlah oli yang diisikan ditambah 20% dari jumlah p enggantian

oli pada kondisi normal. Misalnya pada saat penggantian oli

normal 0,8 ltr, maka saat turun mesin oli pelumas diisi kembali

sebanyak 1 ltr.

b) Membersihkan saringan udara

Terdapat dua jenis saringan udara yang digunakan pada sepeda

motor, yaitu : (1) Saringan udara tipe kertas, dan (2) Saringan

udara tipe busa/spon.



(1) Saringan udara tipe kertas

Saringan udara tipe kertas yang kotor lumayan dimurnikan saja,

namun apabila elemen saringan telah tersumbat maka

saringan harus diganti. Cara pembersihan saringan udara tipe

kertas merupakan dengan menggunakan udara bertekanan,

semprotkan udara bertekanan dari arah berkebalikan dengan

arah aliran udara kerja masuk ke silinder.



(2) Saringan udara tipe busa (spon)

Saringan udara tipe spon dapat dibersihkan dengan cara

dicuci menggunakan cairan pembersih yang tidak mudah

terbakar, kemudian diperas dan dikeringkan (cara memeras

tidak boleh dipuntir, cukup ditekan pada kedua telapak

tangan atau di genggam/dikepal kencang, agar elemen

saringan udara tidak sobek/rusak). Setelah kering, elemen

saringan udara direndam dalam minyak pelumas kemudian

dipe ras lagi untuk membuang kelebihan minyak dalam

elemen saringan udara.



c) Membersihkan saringan bahan bakar

Saringan bahan bakar yang kotor dapat dibersihkan dengan

udara bertekanan, namun apabila telah tersumbat maka saringan

bahan bakar harus diganti. Cara pembersihan saringan bahan

bakar merupakan dengan teknik memancar unsur saringanbahan

bakar menggunakan udara bertekanan. Arah semprotan udara

berlawanan dengan arah aliran bahan bakar supaya semua

kotoran terbuang keluar.

a. Saringan Kasa Pada Karburator b. Saringan Pada Saluran

d) Memeriksa dan menyetel busi

Melepas busi, kemudian memeriksa kondisi busi dari :

(1) Keretakan insulator, busi dengan insulator yang retak/pecah

tidak layak digunakan dan harus diganti.

(2) Memeriksa keausan ujung elektroda, apabila ujung elektroda

telah aus busi harus diganti.

(3) Memeriksa kondisi pembakaran di dalam ruang bakar

dengan memeriksa warna hasil pembakaran pada busi.



Keterangan :

1. Normal : Ujung insulator dan elektroda berwarna coklat atau abu-abu. Kondisi

mesin normal dan pemakaian nilai panas busi yang tepat.

2. Tidak Normal : Terdapat kerak berwarna putih pada ujung insulator dan elektroda

akibat kebocoran oli pelumas ke ruang bakar atau karena pemakaian

oli pelumas yang bermutu | bermutu | berbobot | berbobot | berkualitas rendah.

3. Tidak Normal : Ujung insulator dan elektroda berwarna hitam disebabkan campuran

bahan bakar & udara terlalu kaya atau kesalahan pengapian. Setel

ulang, apabila tidak ada perubahan naikkan nilai panas busi.

4. Tidak Normal : Ujung insulator dan elektroda berwarna hitam dan basah disebabkan

kebocoran oli pelumas atau kesalahan pengapian.

5. Tidak Normal : Ujung insulator berwarna putih mengkilat dan elektroda meleleh

disebabkan pengapian terlalu maju atau overheating. Coba atasi dengan

menyetel ulang sistem pengapian, campuran bahan bakar & udara

ataupun sistem pendinginan. Apabila tidak ada perubahan, ganti busi

yang lebih dingin.

(4) Menyetel celah busi sesuai spesifikasi.

e) Membersihkan karburator

Membongkar karburator dan bagian-bagiannya, bersihkan

dengan udara tekan, kemudian merakitnya kembali. Pada saat

membongkar dan membasuh dengan udara bertekanan,

perhatikan jangan sampai ada komponen yang hilang.



f) Menyetel katup

Menyetel katup dengan langkah-langkah berikut ini :

(1) Membuka tutup katup dan tutup magnet

(2) Memutar poros engkol searah putaran mesin, menepatkan

poros engkol pada sehingga piston pada posisi top (akhir

langkah kompresi), dengan memeriksa tanda “T” magnet

tepat pada garis penyesuai pada blok magnet dan kedua

katup pada posisi tidak tertekan/bebas.

(3) Memeriksa/menyetel celah katup dengan feeler gauge, alat

penyetel katup dan kunci ring. Penyetelan dilakukandengan

terlebih dahulu mengendorkan mur kontra, kemudian

memasang feeler gaugedan memutar sekrup penyetel.

Setelah dirasa setelan tepat, tahan sekrup penyeteldan

kencangkan mur kontra. Penyetelan celah katup tepat

apabila saat feeler gaugeditarik terasa agak seret namun

tidak sampai tergores.

(4) Memasang kembali tutup katup dan tutup magnet.

g) Menyetel karburator (campuran bahan bakar dan putaran

stasioner mesin)

Penyetelan karburator akan tepat apabila syarat-syarat berikut ini

telah dipenuhi terlebih dahulu :

(1) Penyetelan katup sudah tepat.

(2) Penyetelan timing pengapian sudah tepat.

(3) Saringan udara dan saringan bahan bakar telah dibersihkan.

(4) Karburator telah dibersihkan.

(5) Mesin telah mencapai suhu kerja (dipanaskan terlebih

dahulu).

Cara penyetelan karburator merupakan sebagai berikut :

(1) Menghidupkan sepeda motor, mesin telah mencapai suhu

kerja.

(2) Sedikit menaikkan rpm mesin dengan kiat memutar sekrup

ngatur rpm (stop screw). (±1700 rpm)

(3) Memutar sekrup penyetel udara (air screw) searah jarum

jam sampai rpm turun dan mesin hampir mati, kemudia n

(4) Memutar balik sekrup penyetel udara (berlawanan jarum

jam) perlahan-lahan sampai diperoleh rpm mesin yang

tertinggi dan stabil.

Atau apabila dihitung menurut keterangan dari jumlah putarannya, total

putaran sekrup penyetel udara : ±1 ½ putaran (tipe Cub),

dan ±2 ½ putaran (tipe Sport).

(5) Menyetel sekrup pengatur rpm hingga putaran stasioner

mesin ±1400 rpm.

(6) Menyetel kelonggaran kabel gas.

h) Menyetel kebebasan kopling

Supaya kopling kembali bekerja secara optimal, makasecara

rutin kopling harus disetel. Penyetelan kopling yang

dimaksudkan merupakan penyetelan gerak bebas mekanisme

penggerak kopling, yang diceraikan menjadi dua tipe,yaitu : (1)

kopling manual (kopling tangan), dan (2) kopling otomatis

(tunggal dan ganda).

(1) Penyetelan gerak bebas pada kopling manual (kopling

tangan)

Langkah penyetelan :

(a) Mengendorkan mur pengunci (pada tuas kopling ataupun

pada kabel kopling).

(b) Memutar mur penyetel sampai diperoleh gerak bebas

tuas kopling yang tepat (±10 – 20 mm).

(c) Mengencangkan kembali mur pengunci.



(2) Penyetelan gerak bebas pada kopling otomatis (tunggal

maupun ganda)

Langkah Penyetelan :

(a) Mengendorkan mur pengunci,

Tune Up Sepeda Motor/SPD. OTO

(b) Memutar baut penyetel kopling (adjuster bolt) searah

putaran jam ±1 putaran, kemudian

(c) Putar balik baut penyetel kopling (berlawanan arah jarum

jam) sampai terasa ada sentuhan,

(d) Putar kembali baut penyetel kopling searah jarum jam

s/d. ¼ putaran,

(e) Menahan baut penyetel kopling, kemudian

mengencangkan mur pengunci.



2) Bagian Kelistrikan

a) Memeriksa dan merawat baterai

(1) Memeriksa jumlah cairan baterai. Permukaan cairan baterai

harus berada di antara batas atas dan batas bawah. Apabila

cairan baterai berkurang, tambahkan air suling sampai batas

atas tinggi permukaan yang diperbolehkan.

(2) Memeriksa berat jenis cairan baterai. Berat jenis cairan

baterai ideal merupakan 1,260. Apabila kurang, maka baterai

perlu distrum (charged), sedangkan apabila berat jenis

cairan baterai berlebihan maka tambahkan air sulingsampai

mencapai berat jenis ideal.



(3) Pemeriksaan terminal baterai dan sekering. Terminalbaterai

yang kotor/berkarat harus dibersihkan dengan sikat dan air

hangat, apabila terminal kendor harus dikencangkan.

Berikan vetatau greasepada setiap terminal baterai untuk

meilindungi terminal baterai dari karat/penggaramanakibat

oksidasi.

(4) Pemeriksaan pipa/slang ventilasi baterai. Perhatikan

kerusakan pipa/slang ventilasi dari kebocoran, tersumbat

maupun kesalahan letak/jalur pemasangannya.



b) Memeriksa fungsi kelistrikan (bel, lampu tanda belok, lampu

kepala, lampu rem, lampu-lampu indikator, dsb)

(1) Menyalakan semua perangkat kelistrikan (bel, lampu tanda

belok, lampu kepala, lampu rem, lampu-lampu indikator,

dsb) untuk memeriksa fungsinya.

(2) Menyetel tinggi lampu kepala.



3) Bagian Casis

a) Memeriksa dan menyetel gerak bebas rem

(1) Menekan pedal rem, memeriksa gerak bebas dan keausan

kanvas/padrem dengan menonton pada indikator keausan

keausan kanvas rem.

(2) Mengganti kanvas/padrem apabila keausan kanvas/pad

melewati batas indikator keausannya.

a. Rem Tromol b. Rem Cakram

(3) Menyetel gerak bebas rem melalui mur penyetel pada kabel

rem.

a. Rem Depan (Tromol)

b. Rem Belakang (Tromol)



(4) Memeriksa jumlah/ketinggian permukaan minyak/cairanrem

pada reservoir master silinder rem (untuk rem penggerak

hidrolik) dan menambahkan minyak/cairan rem apabila

jumlah/tinggi permukaan minyak/cairan rem di bawah batas

bawah yang diijinkan.



(5) Memeriksa kebocoran cairan rem, memperbaiki kebocoran

dan membuang udara palsu pada sistem rem penggerak

hidrolik (apabila terjadi kebocoran).



b) Memeriksa, merawat dan menyetel gerak bebas rantai roda

(1) Memeriksa kondisi keausan rantai roda dan sprocket.

Memeriksa kekocakan dan kelancaran pergerakan engsel

rantai (pada pivotdan pin rantai), pastikan pivotrantai tidak

kocak, namun dapat bergerak dengan lancar. Apabila sudah

kocak ataupun tidak dapat bergerak dengan lancar maka

rantai roda dan sprocketperlu diganti. (Rantai roda/sprocket

yang aus harus diganti satu unit !)

(2) Merawat/membersihkan rantai roda menggunakan air sabun

dan sikat halus, kemudian dikeringkan dan dilumasi.

Gambar 20. Merawat/Membersihkan Rantai Roda

(3) Memeriksa arah pemasangan klip rantai, dan menyetel

kekencangan rantai roda.

Prosedur penyetelan kekencangan rantai roda :

(a) Kendorkan poros roda belakang.

(b) Kendorkan mur pengunci (adjuster lock nut).

(c) Putar mur penyetel (cub) atau baut penyetel (sport)

hingga didapatkan main bebas rantai roda sesuai

spesifikasi.



(d) Pastikan skala kiri dan kanan berada pada posisi yang

sama.



(e) Tarik rantai roda ke atas pada saat mengencangkan mur

roda, untuk meyakinkan kedua penyetel tidak berubah

posisinya. Pastikan rantai yang di tarik atau di setel pada

bagian yang kencang, tidak boleh pada bagian yang

kendor.



(f) Untuk memeriksa kembali hasil penyetelan, lakukan

pemeriksaan ketegangan rantai roda pada pada titik

tengah diantara kedua sprocket.



c) Memeriksa kekocakan poros kemudi, dan menggarap penyetelan

apabila diperlukan.

(1) Menaikkan roda depan sehingga roda depan dalam posisi

terangkat dan kemudi bebas.

(2) Memeriksa pergerakan kemudi. Jika kemudi berat atautidak

dapat bergerak rata, periksa bantalan kemudi.

(3) Roda depan masih dalam keadaan terangkat, gerakkan

garpu depan ke depan-belakang.

(4) Apabila terdapat kekocakan, periksa bantalan kemudi.



d) Memeriksa kondisi keausan ban dan menyetel tekanan angin ban

Memeriksa kondisi keausan ban dengan memeriksa kedalaman

minimal ban pada tanda batas keausan ban (wear limit

indicator).



e) Memeriksa keausan bushinglengan ayun depan (suspensi tipe

Bottom Link) dan keausan bushingporos lengan ayun belakang.

Bila perlu berikan vet pada engsel lengan ayun depan (tipe

bottom link) melalui nippel pelumasan menggunakan pompa vet.



f) Memeriksa dan mengencangkan baut-baut pengikat (baut

rangka, baut pengikat mesin, baut/mur kepala silinder dan

knalpot , tuas starter, tuas transmisi, dsb)



g) Memberikan pelumasan pada bagian-bagian yang bergesekan

(rantai roda, lengan penggerak sistem rem, tuas starter, standart

samping, pijakan kaki pembonceng).

Jadwal Perawatan Berkala Sepeda Motor

TUNE UP (SERVICE) SEPEDA MOTOR



Pengertian :



Setiap sepeda motor yang dioperasikan, pada akhirnya akan mengalami

suatu keadaan dimana bagian-bagian dari sepeda motor tersebut

(mesin, transmisi, rangka, dsb) menikmati kelelahandan keausan

sehingga mengurangi kinerjanya, diantaranya : tenaga mesin menurun,

akselerasi lambat, bahan bakar boros, dan dapat jadi kerusakan

berlanjut/merembet terhadap kerusakan komponen yanglainnya.

Apabila kondisi tersebut tidak ditanggulangi melalui perawatan rutin

kendaraan, maka kondisi tersebut akan meningkat ke arah kerusakan

komponen yang bertambah parah dan membutuhkan fulus yang cukup

besar untuk mengembalikan sepeda motor pada kondisisemula.

Tune upadalahpekerjaan perawatan teratur pada sepeda motor,

dimana kegiatan ini merangkum :

1) Memeriksa bagian-bagian sepeda motor untuk meyakinkan bagian

tersebut masih berfungsi sebagaimana mestinya.

2) Membersihkan bagian yang kotor agar kotoran yang ada tidak

merusak sistem.

3) Menyetel bagian yang berubah supaya cocok dengan spesifikasinya.

4) Memperbaiki/mengganti komponen yang rusak/aus.



Diharapkan dengan dilakukannya tune uprutin dengan baik, maka

akan diperoleh :

1) Usia komponen/kendaraan lebih lama

2) Konsumsi bahan bakar lebih ekonomis

3) Tenaga mesin optimal

4) Kadar polusi/emisi gas buang kendaraan lebih rendah.



Prosedur Tune UpSepeda Motor

Uraian rangkaian kegiatan yang dilakukan setiap melaksanakan tune up

sepeda motor merupakan sebagai berikut :

1) Bagian Mesin

a) Memeriksa dan mengolah oli pelumas mesin

b) Membersihkan saringan udara

c) Membersihkan saringan bahan bakar

d) Memeriksa dan menyetel busi

e) Membersihkan karburator

f) Menyetel katup

g) Menyetel campuran bahan bakar/putaran mesin

h) Menyetel kebebasan kopling

2) Bagian Kelistrikan

a) Memeriksa dan merawat baterai

b) Memeriksa fungsi kelistrikan (bel, lampu tanda belok, lampu

kepala, lampu rem, lampu indikator)

3) Bagian Chasis

a) Memeriksa dan menyetel gerak bebas rem

b) Memeriksa, merawat dan menyetel gerak bebas rantai roda

c) Memeriksa kekocakan poros kemudi

d) Memeriksa kondisi ban dan menyetel tekanan angin ban

e) Memeriksa dan mengencangkan baut-baut pengikat (baut

rangka, baut pengikat mesin, tuas starter, tuas transmisi, dsb)



Uraian Pelaksanaan Tune UpSepeda Motor

1) Bagian Mesin

a) Memeriksa dan mengolah oli pelumas mesin

Pemeriksaan jumlah oli pelumas mesin melalui stickoli,

jumlah/tinggi permukaan oli harus berada di antara tanda batas

atas dan batas bawah pada stickoli.

Gambar 1. Memeriksa Pelumas Mesin

Oli pelumas harus diganti apabila :

(1) Kekentalan/viskositas rendah/encer

(2) Jumlah oli kurang

(3) Warna oli berubah drastis/jarak tempuh sudah terpenuhi.

Oli pelumas mesin sepeda motor mempunyai SAE 20W/50

dengan API SE/SF. Jumlah oli 0,8 – 1,5 ltr, tergantung spesifikasi

motornya. Saat menggarap pembongkaran ataupun turunmesin,

jumlah oli yang diisikan ditambah 20% dari jumlah p enggantian

oli pada kondisi normal. Misalnya pada saat penggantian oli

normal 0,8 ltr, maka saat turun mesin oli pelumas diisi kembali

sebanyak 1 ltr.

b) Membersihkan saringan udara

Terdapat dua jenis saringan udara yang digunakan pada sepeda

motor, yaitu : (1) Saringan udara tipe kertas, dan (2) Saringan

udara tipe busa/spon.



(1) Saringan udara tipe kertas

Saringan udara tipe kertas yang kotor lumayan dimurnikan saja,

namun apabila elemen saringan telah tersumbat maka

saringan harus diganti. Cara pembersihan saringan udara tipe

kertas merupakan dengan menggunakan udara bertekanan,

semprotkan udara bertekanan dari arah berkebalikan dengan

arah aliran udara kerja masuk ke silinder.



(2) Saringan udara tipe busa (spon)

Saringan udara tipe spon dapat dibersihkan dengan cara

dicuci menggunakan cairan pembersih yang tidak mudah

terbakar, kemudian diperas dan dikeringkan (cara memeras

tidak boleh dipuntir, cukup ditekan pada kedua telapak

tangan atau di genggam/dikepal kencang, agar elemen

saringan udara tidak sobek/rusak). Setelah kering, elemen

saringan udara direndam dalam minyak pelumas kemudian

dipe ras lagi untuk membuang kelebihan minyak dalam

elemen saringan udara.



c) Membersihkan saringan bahan bakar

Saringan bahan bakar yang kotor dapat dibersihkan dengan

udara bertekanan, namun apabila telah tersumbat maka saringan

bahan bakar harus diganti. Cara pembersihan saringan bahan

bakar merupakan dengan teknik memancar unsur saringanbahan

bakar menggunakan udara bertekanan. Arah semprotan udara

berlawanan dengan arah aliran bahan bakar supaya semua

kotoran terbuang keluar.

a. Saringan Kasa Pada Karburator b. Saringan Pada Saluran

d) Memeriksa dan menyetel busi

Melepas busi, kemudian memeriksa kondisi busi dari :

(1) Keretakan insulator, busi dengan insulator yang retak/pecah

tidak layak digunakan dan harus diganti.

(2) Memeriksa keausan ujung elektroda, apabila ujung elektroda

telah aus busi harus diganti.

(3) Memeriksa kondisi pembakaran di dalam ruang bakar

dengan memeriksa warna hasil pembakaran pada busi.



Keterangan :

1. Normal : Ujung insulator dan elektroda berwarna coklat atau abu-abu. Kondisi

mesin normal dan pemakaian nilai panas busi yang tepat.

2. Tidak Normal : Terdapat kerak berwarna putih pada ujung insulator dan elektroda

akibat kebocoran oli pelumas ke ruang bakar atau karena pemakaian

oli pelumas yang bermutu | bermutu | berbobot | berbobot | berkualitas rendah.

3. Tidak Normal : Ujung insulator dan elektroda berwarna hitam disebabkan campuran

bahan bakar & udara terlalu kaya atau kesalahan pengapian. Setel

ulang, apabila tidak ada perubahan naikkan nilai panas busi.

4. Tidak Normal : Ujung insulator dan elektroda berwarna hitam dan basah disebabkan

kebocoran oli pelumas atau kesalahan pengapian.

5. Tidak Normal : Ujung insulator berwarna putih mengkilat dan elektroda meleleh

disebabkan pengapian terlalu maju atau overheating. Coba atasi dengan

menyetel ulang sistem pengapian, campuran bahan bakar & udara

ataupun sistem pendinginan. Apabila tidak ada perubahan, ganti busi

yang lebih dingin.

(4) Menyetel celah busi sesuai spesifikasi.

e) Membersihkan karburator

Membongkar karburator dan bagian-bagiannya, bersihkan

dengan udara tekan, kemudian merakitnya kembali. Pada saat

membongkar dan membasuh dengan udara bertekanan,

perhatikan jangan sampai ada komponen yang hilang.



f) Menyetel katup

Menyetel katup dengan langkah-langkah berikut ini :

(1) Membuka tutup katup dan tutup magnet

(2) Memutar poros engkol searah putaran mesin, menepatkan

poros engkol pada sehingga piston pada posisi top (akhir

langkah kompresi), dengan memeriksa tanda “T” magnet

tepat pada garis penyesuai pada blok magnet dan kedua

katup pada posisi tidak tertekan/bebas.

(3) Memeriksa/menyetel celah katup dengan feeler gauge, alat

penyetel katup dan kunci ring. Penyetelan dilakukandengan

terlebih dahulu mengendorkan mur kontra, kemudian

memasang feeler gaugedan memutar sekrup penyetel.

Setelah dirasa setelan tepat, tahan sekrup penyeteldan

kencangkan mur kontra. Penyetelan celah katup tepat

apabila saat feeler gaugeditarik terasa agak seret namun

tidak sampai tergores.

(4) Memasang kembali tutup katup dan tutup magnet.

g) Menyetel karburator (campuran bahan bakar dan putaran

stasioner mesin)

Penyetelan karburator akan tepat apabila syarat-syarat berikut ini

telah dipenuhi terlebih dahulu :

(1) Penyetelan katup sudah tepat.

(2) Penyetelan timing pengapian sudah tepat.

(3) Saringan udara dan saringan bahan bakar telah dibersihkan.

(4) Karburator telah dibersihkan.

(5) Mesin telah mencapai suhu kerja (dipanaskan terlebih

dahulu).

Cara penyetelan karburator merupakan sebagai berikut :

(1) Menghidupkan sepeda motor, mesin telah mencapai suhu

kerja.

(2) Sedikit menaikkan rpm mesin dengan kiat memutar sekrup

ngatur rpm (stop screw). (±1700 rpm)

(3) Memutar sekrup penyetel udara (air screw) searah jarum

jam sampai rpm turun dan mesin hampir mati, kemudia n

(4) Memutar balik sekrup penyetel udara (berlawanan jarum

jam) perlahan-lahan sampai diperoleh rpm mesin yang

tertinggi dan stabil.

Atau apabila dihitung menurut keterangan dari jumlah putarannya, total

putaran sekrup penyetel udara : ±1 ½ putaran (tipe Cub),

dan ±2 ½ putaran (tipe Sport).

(5) Menyetel sekrup pengatur rpm hingga putaran stasioner

mesin ±1400 rpm.

(6) Menyetel kelonggaran kabel gas.

h) Menyetel kebebasan kopling

Supaya kopling kembali bekerja secara optimal, makasecara

rutin kopling harus disetel. Penyetelan kopling yang

dimaksudkan merupakan penyetelan gerak bebas mekanisme

penggerak kopling, yang diceraikan menjadi dua tipe,yaitu : (1)

kopling manual (kopling tangan), dan (2) kopling otomatis

(tunggal dan ganda).

(1) Penyetelan gerak bebas pada kopling manual (kopling

tangan)

Langkah penyetelan :

(a) Mengendorkan mur pengunci (pada tuas kopling ataupun

pada kabel kopling).

(b) Memutar mur penyetel sampai diperoleh gerak bebas

tuas kopling yang tepat (±10 – 20 mm).

(c) Mengencangkan kembali mur pengunci.



(2) Penyetelan gerak bebas pada kopling otomatis (tunggal

maupun ganda)

Langkah Penyetelan :

(a) Mengendorkan mur pengunci,

Tune Up Sepeda Motor/SPD. OTO

(b) Memutar baut penyetel kopling (adjuster bolt) searah

putaran jam ±1 putaran, kemudian

(c) Putar balik baut penyetel kopling (berlawanan arah jarum

jam) sampai terasa ada sentuhan,

(d) Putar kembali baut penyetel kopling searah jarum jam

s/d. ¼ putaran,

(e) Menahan baut penyetel kopling, kemudian

mengencangkan mur pengunci.



2) Bagian Kelistrikan

a) Memeriksa dan merawat baterai

(1) Memeriksa jumlah cairan baterai. Permukaan cairan baterai

harus berada di antara batas atas dan batas bawah. Apabila

cairan baterai berkurang, tambahkan air suling sampai batas

atas tinggi permukaan yang diperbolehkan.

(2) Memeriksa berat jenis cairan baterai. Berat jenis cairan

baterai ideal merupakan 1,260. Apabila kurang, maka baterai

perlu distrum (charged), sedangkan apabila berat jenis

cairan baterai berlebihan maka tambahkan air sulingsampai

mencapai berat jenis ideal.



(3) Pemeriksaan terminal baterai dan sekering. Terminalbaterai

yang kotor/berkarat harus dibersihkan dengan sikat dan air

hangat, apabila terminal kendor harus dikencangkan.

Berikan vetatau greasepada setiap terminal baterai untuk

meilindungi terminal baterai dari karat/penggaramanakibat

oksidasi.

(4) Pemeriksaan pipa/slang ventilasi baterai. Perhatikan

kerusakan pipa/slang ventilasi dari kebocoran, tersumbat

maupun kesalahan letak/jalur pemasangannya.



b) Memeriksa fungsi kelistrikan (bel, lampu tanda belok, lampu

kepala, lampu rem, lampu-lampu indikator, dsb)

(1) Menyalakan semua perangkat kelistrikan (bel, lampu tanda

belok, lampu kepala, lampu rem, lampu-lampu indikator,

dsb) untuk memeriksa fungsinya.

(2) Menyetel tinggi lampu kepala.



3) Bagian Casis

a) Memeriksa dan menyetel gerak bebas rem

(1) Menekan pedal rem, memeriksa gerak bebas dan keausan

kanvas/padrem dengan menonton pada indikator keausan

keausan kanvas rem.

(2) Mengganti kanvas/padrem apabila keausan kanvas/pad

melewati batas indikator keausannya.

a. Rem Tromol b. Rem Cakram

(3) Menyetel gerak bebas rem melalui mur penyetel pada kabel

rem.

a. Rem Depan (Tromol)

b. Rem Belakang (Tromol)



(4) Memeriksa jumlah/ketinggian permukaan minyak/cairanrem

pada reservoir master silinder rem (untuk rem penggerak

hidrolik) dan menambahkan minyak/cairan rem apabila

jumlah/tinggi permukaan minyak/cairan rem di bawah batas

bawah yang diijinkan.



(5) Memeriksa kebocoran cairan rem, memperbaiki kebocoran

dan membuang udara palsu pada sistem rem penggerak

hidrolik (apabila terjadi kebocoran).



b) Memeriksa, merawat dan menyetel gerak bebas rantai roda

(1) Memeriksa kondisi keausan rantai roda dan sprocket.

Memeriksa kekocakan dan kelancaran pergerakan engsel

rantai (pada pivotdan pin rantai), pastikan pivotrantai tidak

kocak, namun dapat bergerak dengan lancar. Apabila sudah

kocak ataupun tidak dapat bergerak dengan lancar maka

rantai roda dan sprocketperlu diganti. (Rantai roda/sprocket

yang aus harus diganti satu unit !)

(2) Merawat/membersihkan rantai roda menggunakan air sabun

dan sikat halus, kemudian dikeringkan dan dilumasi.

Gambar 20. Merawat/Membersihkan Rantai Roda

(3) Memeriksa arah pemasangan klip rantai, dan menyetel

kekencangan rantai roda.

Prosedur penyetelan kekencangan rantai roda :

(a) Kendorkan poros roda belakang.

(b) Kendorkan mur pengunci (adjuster lock nut).

(c) Putar mur penyetel (cub) atau baut penyetel (sport)

hingga didapatkan main bebas rantai roda sesuai

spesifikasi.



(d) Pastikan skala kiri dan kanan berada pada posisi yang

sama.



(e) Tarik rantai roda ke atas pada saat mengencangkan mur

roda, untuk meyakinkan kedua penyetel tidak berubah

posisinya. Pastikan rantai yang di tarik atau di setel pada

bagian yang kencang, tidak boleh pada bagian yang

kendor.



(f) Untuk memeriksa kembali hasil penyetelan, lakukan

pemeriksaan ketegangan rantai roda pada pada titik

tengah diantara kedua sprocket.



c) Memeriksa kekocakan poros kemudi, dan menggarap penyetelan

apabila diperlukan.

(1) Menaikkan roda depan sehingga roda depan dalam posisi

terangkat dan kemudi bebas.

(2) Memeriksa pergerakan kemudi. Jika kemudi berat atautidak

dapat bergerak rata, periksa bantalan kemudi.

(3) Roda depan masih dalam keadaan terangkat, gerakkan

garpu depan ke depan-belakang.

(4) Apabila terdapat kekocakan, periksa bantalan kemudi.



d) Memeriksa kondisi keausan ban dan menyetel tekanan angin ban

Memeriksa kondisi keausan ban dengan memeriksa kedalaman

minimal ban pada tanda batas keausan ban (wear limit

indicator).



e) Memeriksa keausan bushinglengan ayun depan (suspensi tipe

Bottom Link) dan keausan bushingporos lengan ayun belakang.

Bila perlu berikan vet pada engsel lengan ayun depan (tipe

bottom link) melalui nippel pelumasan menggunakan pompa vet.



f) Memeriksa dan mengencangkan baut-baut pengikat (baut

rangka, baut pengikat mesin, baut/mur kepala silinder dan

knalpot , tuas starter, tuas transmisi, dsb)



g) Memberikan pelumasan pada bagian-bagian yang bergesekan

(rantai roda, lengan penggerak sistem rem, tuas starter, standart

samping, pijakan kaki pembonceng).

Jadwal Perawatan Berkala Sepeda Motor

TUNE UP (SERVICE) SEPEDA MOTOR



Pengertian :



Setiap sepeda motor yang dioperasikan, pada akhirnya akan mengalami

suatu keadaan dimana bagian-bagian dari sepeda motor tersebut

(mesin, transmisi, rangka, dsb) menikmati kelelahandan keausan

sehingga mengurangi kinerjanya, diantaranya : tenaga mesin menurun,

akselerasi lambat, bahan bakar boros, dan dapat jadi kerusakan

berlanjut/merembet terhadap kerusakan komponen yanglainnya.

Apabila kondisi tersebut tidak ditanggulangi melalui perawatan rutin

kendaraan, maka kondisi tersebut akan meningkat ke arah kerusakan

komponen yang bertambah parah dan membutuhkan fulus yang cukup

besar untuk mengembalikan sepeda motor pada kondisisemula.

Tune upadalahpekerjaan perawatan teratur pada sepeda motor,

dimana kegiatan ini merangkum :

1) Memeriksa bagian-bagian sepeda motor untuk meyakinkan bagian

tersebut masih berfungsi sebagaimana mestinya.

2) Membersihkan bagian yang kotor agar kotoran yang ada tidak

merusak sistem.

3) Menyetel bagian yang berubah supaya cocok dengan spesifikasinya.

4) Memperbaiki/mengganti komponen yang rusak/aus.



Diharapkan dengan dilakukannya tune uprutin dengan baik, maka

akan diperoleh :

1) Usia komponen/kendaraan lebih lama

2) Konsumsi bahan bakar lebih ekonomis

3) Tenaga mesin optimal

4) Kadar polusi/emisi gas buang kendaraan lebih rendah.



Prosedur Tune UpSepeda Motor

Uraian rangkaian kegiatan yang dilakukan setiap melaksanakan tune up

sepeda motor merupakan sebagai berikut :

1) Bagian Mesin

a) Memeriksa dan mengolah oli pelumas mesin

b) Membersihkan saringan udara

c) Membersihkan saringan bahan bakar

d) Memeriksa dan menyetel busi

e) Membersihkan karburator

f) Menyetel katup

g) Menyetel campuran bahan bakar/putaran mesin

h) Menyetel kebebasan kopling

2) Bagian Kelistrikan

a) Memeriksa dan merawat baterai

b) Memeriksa fungsi kelistrikan (bel, lampu tanda belok, lampu

kepala, lampu rem, lampu indikator)

3) Bagian Chasis

a) Memeriksa dan menyetel gerak bebas rem

b) Memeriksa, merawat dan menyetel gerak bebas rantai roda

c) Memeriksa kekocakan poros kemudi

d) Memeriksa kondisi ban dan menyetel tekanan angin ban

e) Memeriksa dan mengencangkan baut-baut pengikat (baut

rangka, baut pengikat mesin, tuas starter, tuas transmisi, dsb)



Uraian Pelaksanaan Tune UpSepeda Motor

1) Bagian Mesin

a) Memeriksa dan mengolah oli pelumas mesin

Pemeriksaan jumlah oli pelumas mesin melalui stickoli,

jumlah/tinggi permukaan oli harus berada di antara tanda batas

atas dan batas bawah pada stickoli.

Gambar 1. Memeriksa Pelumas Mesin

Oli pelumas harus diganti apabila :

(1) Kekentalan/viskositas rendah/encer

(2) Jumlah oli kurang

(3) Warna oli berubah drastis/jarak tempuh sudah terpenuhi.

Oli pelumas mesin sepeda motor mempunyai SAE 20W/50

dengan API SE/SF. Jumlah oli 0,8 – 1,5 ltr, tergantung spesifikasi

motornya. Saat menggarap pembongkaran ataupun turunmesin,

jumlah oli yang diisikan ditambah 20% dari jumlah p enggantian

oli pada kondisi normal. Misalnya pada saat penggantian oli

normal 0,8 ltr, maka saat turun mesin oli pelumas diisi kembali

sebanyak 1 ltr.

b) Membersihkan saringan udara

Terdapat dua jenis saringan udara yang digunakan pada sepeda

motor, yaitu : (1) Saringan udara tipe kertas, dan (2) Saringan

udara tipe busa/spon.



(1) Saringan udara tipe kertas

Saringan udara tipe kertas yang kotor lumayan dimurnikan saja,

namun apabila elemen saringan telah tersumbat maka

saringan harus diganti. Cara pembersihan saringan udara tipe

kertas merupakan dengan menggunakan udara bertekanan,

semprotkan udara bertekanan dari arah berkebalikan dengan

arah aliran udara kerja masuk ke silinder.



(2) Saringan udara tipe busa (spon)

Saringan udara tipe spon dapat dibersihkan dengan cara

dicuci menggunakan cairan pembersih yang tidak mudah

terbakar, kemudian diperas dan dikeringkan (cara memeras

tidak boleh dipuntir, cukup ditekan pada kedua telapak

tangan atau di genggam/dikepal kencang, agar elemen

saringan udara tidak sobek/rusak). Setelah kering, elemen

saringan udara direndam dalam minyak pelumas kemudian

dipe ras lagi untuk membuang kelebihan minyak dalam

elemen saringan udara.



c) Membersihkan saringan bahan bakar

Saringan bahan bakar yang kotor dapat dibersihkan dengan

udara bertekanan, namun apabila telah tersumbat maka saringan

bahan bakar harus diganti. Cara pembersihan saringan bahan

bakar merupakan dengan teknik memancar unsur saringanbahan

bakar menggunakan udara bertekanan. Arah semprotan udara

berlawanan dengan arah aliran bahan bakar supaya semua

kotoran terbuang keluar.

a. Saringan Kasa Pada Karburator b. Saringan Pada Saluran

d) Memeriksa dan menyetel busi

Melepas busi, kemudian memeriksa kondisi busi dari :

(1) Keretakan insulator, busi dengan insulator yang retak/pecah

tidak layak digunakan dan harus diganti.

(2) Memeriksa keausan ujung elektroda, apabila ujung elektroda

telah aus busi harus diganti.

(3) Memeriksa kondisi pembakaran di dalam ruang bakar

dengan memeriksa warna hasil pembakaran pada busi.



Keterangan :

1. Normal : Ujung insulator dan elektroda berwarna coklat atau abu-abu. Kondisi

mesin normal dan pemakaian nilai panas busi yang tepat.

2. Tidak Normal : Terdapat kerak berwarna putih pada ujung insulator dan elektroda

akibat kebocoran oli pelumas ke ruang bakar atau karena pemakaian

oli pelumas yang bermutu | bermutu | berbobot | berbobot | berkualitas rendah.

3. Tidak Normal : Ujung insulator dan elektroda berwarna hitam disebabkan campuran

bahan bakar & udara terlalu kaya atau kesalahan pengapian. Setel

ulang, apabila tidak ada perubahan naikkan nilai panas busi.

4. Tidak Normal : Ujung insulator dan elektroda berwarna hitam dan basah disebabkan

kebocoran oli pelumas atau kesalahan pengapian.

5. Tidak Normal : Ujung insulator berwarna putih mengkilat dan elektroda meleleh

disebabkan pengapian terlalu maju atau overheating. Coba atasi dengan

menyetel ulang sistem pengapian, campuran bahan bakar & udara

ataupun sistem pendinginan. Apabila tidak ada perubahan, ganti busi

yang lebih dingin.

(4) Menyetel celah busi sesuai spesifikasi.

e) Membersihkan karburator

Membongkar karburator dan bagian-bagiannya, bersihkan

dengan udara tekan, kemudian merakitnya kembali. Pada saat

membongkar dan membasuh dengan udara bertekanan,

perhatikan jangan sampai ada komponen yang hilang.



f) Menyetel katup

Menyetel katup dengan langkah-langkah berikut ini :

(1) Membuka tutup katup dan tutup magnet

(2) Memutar poros engkol searah putaran mesin, menepatkan

poros engkol pada sehingga piston pada posisi top (akhir

langkah kompresi), dengan memeriksa tanda “T” magnet

tepat pada garis penyesuai pada blok magnet dan kedua

katup pada posisi tidak tertekan/bebas.

(3) Memeriksa/menyetel celah katup dengan feeler gauge, alat

penyetel katup dan kunci ring. Penyetelan dilakukandengan

terlebih dahulu mengendorkan mur kontra, kemudian

memasang feeler gaugedan memutar sekrup penyetel.

Setelah dirasa setelan tepat, tahan sekrup penyeteldan

kencangkan mur kontra. Penyetelan celah katup tepat

apabila saat feeler gaugeditarik terasa agak seret namun

tidak sampai tergores.

(4) Memasang kembali tutup katup dan tutup magnet.

g) Menyetel karburator (campuran bahan bakar dan putaran

stasioner mesin)

Penyetelan karburator akan tepat apabila syarat-syarat berikut ini

telah dipenuhi terlebih dahulu :

(1) Penyetelan katup sudah tepat.

(2) Penyetelan timing pengapian sudah tepat.

(3) Saringan udara dan saringan bahan bakar telah dibersihkan.

(4) Karburator telah dibersihkan.

(5) Mesin telah mencapai suhu kerja (dipanaskan terlebih

dahulu).

Cara penyetelan karburator merupakan sebagai berikut :

(1) Menghidupkan sepeda motor, mesin telah mencapai suhu

kerja.

(2) Sedikit menaikkan rpm mesin dengan kiat memutar sekrup

ngatur rpm (stop screw). (±1700 rpm)

(3) Memutar sekrup penyetel udara (air screw) searah jarum

jam sampai rpm turun dan mesin hampir mati, kemudia n

(4) Memutar balik sekrup penyetel udara (berlawanan jarum

jam) perlahan-lahan sampai diperoleh rpm mesin yang

tertinggi dan stabil.

Atau apabila dihitung menurut keterangan dari jumlah putarannya, total

putaran sekrup penyetel udara : ±1 ½ putaran (tipe Cub),

dan ±2 ½ putaran (tipe Sport).

(5) Menyetel sekrup pengatur rpm hingga putaran stasioner

mesin ±1400 rpm.

(6) Menyetel kelonggaran kabel gas.

h) Menyetel kebebasan kopling

Supaya kopling kembali bekerja secara optimal, makasecara

rutin kopling harus disetel. Penyetelan kopling yang

dimaksudkan merupakan penyetelan gerak bebas mekanisme

penggerak kopling, yang diceraikan menjadi dua tipe,yaitu : (1)

kopling manual (kopling tangan), dan (2) kopling otomatis

(tunggal dan ganda).

(1) Penyetelan gerak bebas pada kopling manual (kopling

tangan)

Langkah penyetelan :

(a) Mengendorkan mur pengunci (pada tuas kopling ataupun

pada kabel kopling).

(b) Memutar mur penyetel sampai diperoleh gerak bebas

tuas kopling yang tepat (±10 – 20 mm).

(c) Mengencangkan kembali mur pengunci.



(2) Penyetelan gerak bebas pada kopling otomatis (tunggal

maupun ganda)

Langkah Penyetelan :

(a) Mengendorkan mur pengunci,

Tune Up Sepeda Motor/SPD. OTO

(b) Memutar baut penyetel kopling (adjuster bolt) searah

putaran jam ±1 putaran, kemudian

(c) Putar balik baut penyetel kopling (berlawanan arah jarum

jam) sampai terasa ada sentuhan,

(d) Putar kembali baut penyetel kopling searah jarum jam

s/d. ¼ putaran,

(e) Menahan baut penyetel kopling, kemudian

mengencangkan mur pengunci.



2) Bagian Kelistrikan

a) Memeriksa dan merawat baterai

(1) Memeriksa jumlah cairan baterai. Permukaan cairan baterai

harus berada di antara batas atas dan batas bawah. Apabila

cairan baterai berkurang, tambahkan air suling sampai batas

atas tinggi permukaan yang diperbolehkan.

(2) Memeriksa berat jenis cairan baterai. Berat jenis cairan

baterai ideal merupakan 1,260. Apabila kurang, maka baterai

perlu distrum (charged), sedangkan apabila berat jenis

cairan baterai berlebihan maka tambahkan air sulingsampai

mencapai berat jenis ideal.



(3) Pemeriksaan terminal baterai dan sekering. Terminalbaterai

yang kotor/berkarat harus dibersihkan dengan sikat dan air

hangat, apabila terminal kendor harus dikencangkan.

Berikan vetatau greasepada setiap terminal baterai untuk

meilindungi terminal baterai dari karat/penggaramanakibat

oksidasi.

(4) Pemeriksaan pipa/slang ventilasi baterai. Perhatikan

kerusakan pipa/slang ventilasi dari kebocoran, tersumbat

maupun kesalahan letak/jalur pemasangannya.



b) Memeriksa fungsi kelistrikan (bel, lampu tanda belok, lampu

kepala, lampu rem, lampu-lampu indikator, dsb)

(1) Menyalakan semua perangkat kelistrikan (bel, lampu tanda

belok, lampu kepala, lampu rem, lampu-lampu indikator,

dsb) untuk memeriksa fungsinya.

(2) Menyetel tinggi lampu kepala.



3) Bagian Casis

a) Memeriksa dan menyetel gerak bebas rem

(1) Menekan pedal rem, memeriksa gerak bebas dan keausan

kanvas/padrem dengan menonton pada indikator keausan

keausan kanvas rem.

(2) Mengganti kanvas/padrem apabila keausan kanvas/pad

melewati batas indikator keausannya.

a. Rem Tromol b. Rem Cakram

(3) Menyetel gerak bebas rem melalui mur penyetel pada kabel

rem.

a. Rem Depan (Tromol)

b. Rem Belakang (Tromol)



(4) Memeriksa jumlah/ketinggian permukaan minyak/cairanrem

pada reservoir master silinder rem (untuk rem penggerak

hidrolik) dan menambahkan minyak/cairan rem apabila

jumlah/tinggi permukaan minyak/cairan rem di bawah batas

bawah yang diijinkan.



(5) Memeriksa kebocoran cairan rem, memperbaiki kebocoran

dan membuang udara palsu pada sistem rem penggerak

hidrolik (apabila terjadi kebocoran).



b) Memeriksa, merawat dan menyetel gerak bebas rantai roda

(1) Memeriksa kondisi keausan rantai roda dan sprocket.

Memeriksa kekocakan dan kelancaran pergerakan engsel

rantai (pada pivotdan pin rantai), pastikan pivotrantai tidak

kocak, namun dapat bergerak dengan lancar. Apabila sudah

kocak ataupun tidak dapat bergerak dengan lancar maka

rantai roda dan sprocketperlu diganti. (Rantai roda/sprocket

yang aus harus diganti satu unit !)

(2) Merawat/membersihkan rantai roda menggunakan air sabun

dan sikat halus, kemudian dikeringkan dan dilumasi.

Gambar 20. Merawat/Membersihkan Rantai Roda

(3) Memeriksa arah pemasangan klip rantai, dan menyetel

kekencangan rantai roda.

Prosedur penyetelan kekencangan rantai roda :

(a) Kendorkan poros roda belakang.

(b) Kendorkan mur pengunci (adjuster lock nut).

(c) Putar mur penyetel (cub) atau baut penyetel (sport)

hingga didapatkan main bebas rantai roda sesuai

spesifikasi.



(d) Pastikan skala kiri dan kanan berada pada posisi yang

sama.



(e) Tarik rantai roda ke atas pada saat mengencangkan mur

roda, untuk meyakinkan kedua penyetel tidak berubah

posisinya. Pastikan rantai yang di tarik atau di setel pada

bagian yang kencang, tidak boleh pada bagian yang

kendor.



(f) Untuk memeriksa kembali hasil penyetelan, lakukan

pemeriksaan ketegangan rantai roda pada pada titik

tengah diantara kedua sprocket.



c) Memeriksa kekocakan poros kemudi, dan menggarap penyetelan

apabila diperlukan.

(1) Menaikkan roda depan sehingga roda depan dalam posisi

terangkat dan kemudi bebas.

(2) Memeriksa pergerakan kemudi. Jika kemudi berat atautidak

dapat bergerak rata, periksa bantalan kemudi.

(3) Roda depan masih dalam keadaan terangkat, gerakkan

garpu depan ke depan-belakang.

(4) Apabila terdapat kekocakan, periksa bantalan kemudi.



d) Memeriksa kondisi keausan ban dan menyetel tekanan angin ban

Memeriksa kondisi keausan ban dengan memeriksa kedalaman

minimal ban pada tanda batas keausan ban (wear limit

indicator).



e) Memeriksa keausan bushinglengan ayun depan (suspensi tipe

Bottom Link) dan keausan bushingporos lengan ayun belakang.

Bila perlu berikan vet pada engsel lengan ayun depan (tipe

bottom link) melalui nippel pelumasan menggunakan pompa vet.



f) Memeriksa dan mengencangkan baut-baut pengikat (baut

rangka, baut pengikat mesin, baut/mur kepala silinder dan

knalpot , tuas starter, tuas transmisi, dsb)



g) Memberikan pelumasan pada bagian-bagian yang bergesekan

(rantai roda, lengan penggerak sistem rem, tuas starter, standart

samping, pijakan kaki pembonceng).

Jadwal Perawatan Berkala Sepeda Motor.


-LN